Cari Blog Ini

Minggu, 27 Mei 2012

Sipelot dan Lenggosono, Pantai Perawan di Malang Selatan (Part 2)

Benar-benar masih asli dan alami........
Itu adalah kata yang cocok untuk menggambarkan susana pantai Sipelot. Dengan adanya sebuah muara kecil di ujung sebelah timur pantai semakin membuat kita betah untuk tinggal disana...

Sungai yang terhubung dengan Pantai Sipelot

Muara sungai di ujung Timur Pantai Sipelot
Melihat kondisi pantai dan kehidupan penduduk disini.... jelas terlihat bahwa Sipelot jarang didatangi oleh wisatawan. Apalagi dijadikan tempat tujuan wisata. Rata-rata yang datang adalah orang-orang yang punya jiwa petualang dan hobi mendatangi tempat-tempat yang jarang dikunjungi.

Pantai yang masih sepi dan asri
Dengan hamparan pasir yang putih..., serta suasana desa yang sepi dan asri.... maka tidak salah kalau kita menyebut pantai ini merupakan salah satu pantai perawan di Malang Selatan.

Sisi lain pantai dengan air yang biru dan hamparan pasir putih
Tidak jauh dari Sipelot, terdapat satu lagi pantai perawan yang tidak kalah cantiknya. Lokasinya dibalik bukit sebelah Barat Pantai Sipelot. Penduduk di sana menyebutnya Pantai Lenggosono. Wilayahnya sudah bukan Desa Pujiharjo lagi, melainkan masuk di Desa Purwodadi.


Lokasi pantai Sipelot dan Pantai Lenggosono
Akses jalan ke sana lumayan menantang andrenalin. Disamping naik turun dan berkelok-kelok, kondisi jalan pun tidak semulus yang kita harapkan. Tumpukan batu dan genangan lumpur seringkali kita temui di sepanjang perjalanan.

Kondisi jalan menuju Pantai Lenggosono
Setelah perjalanan kira-kira 5 km... sampailah kita di  Lenggosono. Sepadan dengan sulitnya medan dan capeknya badan. Bener-bener pantai yang tidak mudah untuk dilupakan. Ombaknya lebih tenang bila dibandingkan dengan pantai Sipelot sehingga lebih asik dan lebih aman untuk bermain air. "Jika ingin bermalam menggunakan tenda juga ngga apa-apa kok Mas", kata Pak Badrus salah satu warga setempat yang menjadi penunjuk jalan kita.

Sudut pantai sebelah Timur dengan bentuk karang yang memikat

Pasir pantai yang landai dengan ombaknya yang tenang

Bersama Pak Badrus (paling kiri) yang menunjukkan lokasi Pantai Lenggosono
 Bener-bener pengalaman yang luar biasa.... berangkat sendiri-pun ngga mungkin, karena lokasinya yang cukup terpencil serta medannya lumayan berat. Mudah-mudahan dapat mengunjungi dan berbagi cerita lokasi-lokasi menarik lain yang belum diketahui masyarakat umum agar bisa dikembangkan lagi dan diolah menjadi tempat wisata yang bisa dibanggakan. Semoga.......!!!

Selasa, 22 Mei 2012

Sipelot dan Lenggosono, pantai perawan di Malang Selatan (Part 1)

Dalam rangka mengisi libur panjang dan cuti masal beberapa waktu yang lalu, temen-temen pemilik Bajaj Pulsar yang tergabung dalam Gresik Pulsar Community (GPC) pada tanggal 18-19 Mei 2012 mengadakan touring ke daerah wisata sekaligus silaturahim antar anggota.

Komitmen menjaga "Safety Riding" selama perjalanan


Pada kesempatan kali ini target tempat wisata yang akan dikunjungi adalah Pantai Sipelot di daerah Malang Selatan. Rencana rute yang akan dilewati adalah Gresik - Margomulyo - Darmo Permai - Wonokromo - Sidoarjo - Malang. Dari seluruh peserta yang ikut... hanya ada satu orang saja yang pernah ke sana. Itupun sudah 19 tahun yang lalu

Setelah dilaksanakan safety briefing dan do'a bersama, perjalanan ke Sipelot mulai diberangkatkan dari Bunderan GKB. Kondisi jalan relatif lancar hingga rombongan berhenti di  Apollo untuk beristirahat sejenak dan memberi kesempatan para "ahli hisap" untuk berkreasi membuat asap.

Istirahat sejenak di Apollo


Setelah istirahat dirasa cukup, perjalanan-pun dilanjutkan kembali. Tepat pukul 11.30 rombongan sudah masuk di kota Malang dan berhenti untuk melaksanakan Sholat Jum'at sekaligus makan siang. Dari kota Malang, rute selanjutnya adalah Turen - Dampit - Tirtoyudo - Pujiharjo. Pantai Sipelot lokasinya berada di Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang.

Route menuju Desa Pujiharjo
 
Setelah menempuh perjalanan sejauh 190-an Km, rombongan sampai juga di lokasi tujuan. Pertama-tama yang dilakukan adalah sowan ke rumah bapak RT untuk silaturahim dan mencari informasi apakah ada rumah yang bisa digunakan oleh rombongan untuk menginap selama satu malam.

Sampai di lokasi tujuan

Desa Pujiharjo masih segar alami dengan penduduknya yang ramah

Alhamdulillah... Dewi keberuntungan berpihak kepada kita. Ada rumah yang dapat kita gunakan dan siap menyediakan makan malam dan makan pagi serta kopi manis bagi kami. Di sana juga ada yang jual rujak cingur juga loh..... bagi yang suka masakan pedas dijamin akan terpuaskan......

Persiapan tenda dan api unggun


Meskipun sudah ada rumah... temen-temen tetap mendirikan tiga buah tenda di tepi pantai di depan rumah untuk menikmat suasana malam serta membuat api unggun.Warga Desa Pujiharjo sangat ramah terhadap tamu yang datang. "Wah... sayang sekali cuacanya kurang bagus Mas, jadi jarang yang mencari ikan di laut. Biasanya banyak sekali ikan tongkol yang dijual disini. Lha wong Tempat Pelelangan Ikan (TPI) aja ada dua lokasi di tempat ini" seru Pak RT.

Api unggun untuk melawan dinginnya hembusan angin laut

Malam hari..... setelah acara api unggun dan makan malam selesai, dilanjutkan dengan meluruskan punggung sambil menutup mata agar keesokan hari bisa segar kembali. Bagi yang ingin menikmati sensasi beda, dipersilahkan untuk tidur di tenda dengan "berbantal pasir" dan "dibelai ombak"..... zzz......zzzz.....z..z.....z......z.......z.......... (jadi anak pantai bro......)

Rabu, 16 Mei 2012

Lampu "BBG"

Bermula dari banyaknya para pedagang kaki lima yang memodifikasi lampu petromaks-nya dari minyak tanah menjadi BBG/LPG dimana hasil modifikasinya terkesan asal-asalan dan kurang manis dipandang mata, maka saya mencoba untuk hunting di internet mencari produk lampu sejenis petromaks tetapi memang didisain khusus menggunakan BBG/LPG

Lampu BBG


Setelah bertanya-tanya ke mbah Google.... akhirnya lampu yang saya maksud-pun ketemu. Istilah kerennya di dunia maya adalah Lampu LPG atau ada juga yang menyebut lampu BBG.

Ada dua jenis Lampu BBG/LPG yang ditawarkan, yaitu type digantung (connection-nya menggunakan selang) dan satu lagi type setang yang menempel langsung di tabung LPG.

Kali ini kita akan bahas yang kedua yaitu type setang karena bedanya dengan yang type gantung hanya di saluran antara tabung dengan body lampu saja. Selain itu sama persis.

Connector ke tabung LPG
Body lampu + kaca pelindung

Kondisi lampu lengkap termasuk tutup dan sarung lampunya
 
Secara garis besar, bagian-bagian lampu tersebut adalah:
1. Connector ke tabung LPG
2. Setang/pipa besi dengan panjang 1 meter
3. Body lampu
4. Kaca pelindung
5. Tutup bagian atas, serta
6. Sarung lampu (sama persis seperti sarung lampu petromaks)

Connection antara setang dan body lampu


Cara merakitnya cukup mudah....
1. Sambung connector dengan setang bagian bawah
2. Sambungkan juga setang bagian atas dengan body lampu
3. Pasang sarung lampu pada tempatnya
4. Lanjutkan dengan memasang kaca pelindungnya
5. Tutup bagian atas lampu dengan penutupnya. Jangan lupa untuk mengencangkan mur-nya

Posisi terpasang diatas tabung LPG 12 Kg

Setelah terpasang semua.... sambungkan connector pada tabung LPG dan lampu akan berdiri tegak dengan posisi tabung dibawahnya. Periksa setiap sambungan dan pastikan tidak ditemukan adanya kebocoran dengan cara memeriksa baunya atau dengan menggunakan air sabun.

Bakar bagian bawah kaos lampu dengan korek api

Keran pengatur besar/kecilnya gas yang mengalir

 Cara menyalakannya tidak jauh berbeda dengan lampu petromaks. Untuk kaos lampu yang baru dipasang di tempatnya, harus dibakar dulu dengan korek api... dan terus didiamkan/dibiarkan mati sendiri. 
Langkah selanjutnya adalah:
1. Pastikan keran putar yang berwarna merah tertutup penuh (full close)
2. Nyalakan connector sehingga gas mengalir dari tabung, melalui setang dan berhenti di keran
3. Masukkan korek api gas yang panjang pemantiknya melalui lubang di bagian bawah body lampu
    (sebenarnya dari pabrikan sudah ada alat pemantiknya, akan tetapi penggunaannya agak susah)
4. Bakar bagian bawah kaos lampu sambil keran gas yang berwarna merah dibuka pelan-pelan
5. Kaos lampu akan berpijar terang... dan lampu BBG-pun menyala. Sesuaikan terang/redupnya lampu dengan memutar keran

Nyala lampu sama persis dengan lampu petromaks

"Mas... kira-kira bahaya ngga?" mayoritas orang pasti bertanya seperti itu. Asalkan kita tahu cara penanganannya yang benar, serta digunakan sesuai dengan kondisi dan situasi yang tepat, maka resiko bahaya akan menjadi sangat kecil. Bahkan kita bisa ambil manfaatnya seperti halnya kompor LPG yang kini hampir ada di tiap rumah.

Mau coba digunakan buat camping di daerah yang tidak ada listrik.....?
Atau mau cari suasana yang beda .........? Waktu pagi hari LPG-nya juga bisa buat bikin sarapan kan......?

Note: Bisa digunakan buat LPG 12 Kg maupun 3 Kg

Jumat, 11 Mei 2012

HUT PGN ke 47 @Taman Dayu


Tanggal 13 Mei 2012 PGN mempunyai hajatan besar… karena pada tanggal tersebut usia PGN genap 47 tahun. Saya sendiri juga ngga menyadari bahwa telah 2 windu alias 16 tahun mengabdi di perusahaan ini

Hajatan PGN @ Taman Dayu
 
Dalam rangka memperingati Ulang Tahun-nya….., pada tanggal 10 Mei 2012 diadakanlah acara “Employe Gathering” di The Pines Taman Dayu yang diikuti seluruh pegawai yang bersentuhan langsung dengan PGN. Baik itu pegawai organik, non organik, out sourcing, koperasi, secutiy, maupun office boy. Para sekretaris yang cantik-cantik-pun tidak ketinggalan untuk ikut berpartisipasi…. (biar semangat rek!!!)

Siap bergabung dalam tim
 
Berangkat pukul 07.00  dengan menggunakan 8 bis, sekitar pukul 09.00 seluruh rombongan sudah sampai di lokasi. Lhoo… kok cepet.... ??? Ya iya..lah… lha wong dikawal sama mobil patrolinya bapak polisi….
Lokasi acara merupakan areal outbond serta camping ground yang dikelilingi oleh hutan yang penuh dengan pohon pinus. Udaranya cukup sejuk dan hawanya jauh lebih dingin bila dibandingkan dengan udara di Surabaya.

Hawa sejuk diantara rimbunnya pohon pinus
 
Sebelum acara dimulai, dilakukan briefing dulu oleh panitia serta pembagian kelompok. Nantinya tiap kelompok diadu untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dari setiap permainan, dan disediakan uang tunai 3 juta rupiah untuk pemenangnya.

Briefing sebelum acara dimulai
 
Permainan pertama adalah “volley buta” dimana net nya merupakan kain hitam sampai menutupi kaki serta bolanya menggunakan balon yang diisi dengan air. Cara melempar maupun menerima bola menggunakan kain yang dipegang oleh 10 orang berpasangan di tiap timnya.

Ngga hanya cinta aja yg buta... volly-pun ada yg buta......

Permainan kedua lebih seru lagi…. Yaitu “rolling bar” yaitu kain terpal yang digulung dan diisi dengan 25 orang selanjutnya dibawa berjalan bersama-sama dengan cara menggeser kain terpalnya. “Hati-hati jatuh mas….!!!” Teriak mbak2 panitia kepada peserta.

Ayo mas broo.... jangan sampe jatuh ya..........
 
Permainan ketiga menurut saya yang paling seruuu…. yaitu adu kecepatan untuk menukar roda depan dengan roda belakang sebuah mobil jeep. Peralatan yang disediakan adalah 2 buah kunci ban, sebuah dongkrak, balok kayu serta support penahan. Peserta yang melakukan penggantian adalah sebanyak ± 30 orang. Jadi untuk mengejar waktu tercepat, yang namanya dongkrak-pun sudah ngga terpakai lagi… alias diangkat rame-rame…..

Mirip F1 waktu ganti ban.... cuman beda jumlah personilnya

Di sela-sela acara tersebut ada undian Doorprize yang dipandu oleh mbak-mbak dan mas-mas dari panitia. Hadiah utama untuk Doorprize tahun ini lumayan juga… yaitu 1 buah Sepeda motor Mio Soul GT terbaru, yang sudah injeksi….. hemm….. Selamat ya untuk pemenang yang beruntung!!!

MC sekaligus tukang doorprize
Pemenang undian motor Mio Soul GT



Tim Pemenang hadiah 3 jt rupiah













 Di penghujung acara…., dilakukan pelepasan balon secara bersama-sama oleh seluruh peserta Employe Gathering dan sebelumnya diiringi dengan do’a dan harapan-harapan yang ingin dicapai di tahun yang akan datang.

“DIRGAHAYU PGN yang ke 47 semoga kedepan semakin sukses dan bisa memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi Nusa, Bangsa dan Negara” Amin........


Rabu, 09 Mei 2012

PESTA APEL


Siap sih yang ngga suka kalo diajak pesta...???

Apalagi kalo ditambah dengan makan sepuasnya.....

Beberapa waktu yang lalu.... setelah jalan-jalan di Batu untuk refreshing bersama keluarga, tiba-tiba muncul ide untuk jalur pulangnya melalui jalan yang lain daripada waktu berangkatnya. Waktu berangkat kita lewat jalur porong yang tidak asing dengan kemacetan. Memang sih.... itung2 untuk menguji kesabaran he..3x
Jangan lupa yang satu ini

Nah... untuk pulang kita rencanakan ambil jalur Batu - Selecta - Cangar - Pacet - Mojosari - Krian -trus langsung ke Gresik. Disamping bebas macet dan pemandangannya bagus, juga didukung dengan hawa udara yang suejuk....

Cuman satu yang perlu diingat... tidak direkomendasikan untuk melewati jalur tersebut pada waktu malam hari, kecuali yang sudah paham jalurnya. karena jalannya cukup terjal dan berkelok-kelok serta relattif sepi.

Ditengah perjalanan.... mata tertarik pada sebuah tulisan besar di papan pinggir kanan jalan kira-kira 3-5 Km setelah pertigaan Selecta ke arah Cangar. Tulisannya "APEL PETIK SENDIRI"

Papan penunjuk lokasi


 Penasaran... akhirnya segera cari tempat parkir dan tanya-tanya ke seorang ibu paruh baya yang ada disitu.
"Iya pak... Kebun Apel, bisa petik sendiri.... ngga jauh kok" kata ibu tadi. Ternyata sekitar 50 meter dari parkiran mobil merupakan kebun apel yang lumayan luas. Untuk masuk kesana-pun ngga perlu mahal, cuman Rp. 5.000,- saja untuk satu orangnya. Itu sudah bisa makan apel sepuasnya.... sampe gendut juga boleh.......

Silahkan makan sepuasnya


Ada dua jenis apel yang ada di kebun tersebut... yaitu "Apel Anna" dan satu lagi apel khas Batu "Apel Manalagi". Kita bebas memilih dari satu pohon ke pohon lain, serta dari satu petak ke petak yang lain.

Pohon Apel Manalagi

Kalo mau dibawa pulang buat oleh-oleh juga sudah disediakan tas plastik oleh penunggunya....... dan per kilonya bisa ditebus dengan lima lembar uang seribuan.

Pohon Apel Anna

Setelah puas makan dan metik-metik apel, perjalanan pun dilanjutkan kembali. Komentar anak-anak.....???? Ngga usah tanya deh.....!!!!

Selasa, 08 Mei 2012

Mancing mania…. MANTAAPPP…!!!


Kata-kata ini sering  terdengar dan ngetrend di lingkungan penghoby  mencari ikan dengan cara memancing. Baik memancing di laut, di sungai, di tambak, di empang maupun di tempat pemancingan.

Pemancingan di Desa Suci


Memang tidak bisa dipungkiri,  orang yang suka memancing saat ini perkembangannya cukup signifikan. Jika dibandingkan pada waktu saya masih kecil dulu….. saya rasa naiknya bisa 10 kali lipat atau bahkan lebih.

Untuk mencari tempat memancing-pun sangat mudah…  didekat rumah aja setidaknya ada 4 tempat, yaitu : di Perumahan Bunder Asri,  Suci, Cerme, dan pemancingan Semen Gresik

Pemancingan Bandeng Semen Gresik
Pemancingan Nila Merah Semen Gresik




Sekarang tinggal pilih aja…. Mau mancing ikan Bandeng, Gurami, Nila Merah, Patin ataupun Bawal…
Tinggal siapin Kail, serta jangan lupa dompet diisi dengan uang secukupnya. Kali aja ikan yg kita dapat ingin langsung dibakar.

Pemancingan di Perumahan Bunder Asri
 
Satu lagi yang jangan sampai terlewat… apabila sudah ada ikan yang  nyangkut di kail kita, dan berhasil diangkat ke darat segera teriak yang keras “ MANCING MANIA……. MANTAPPPP!!!”